Jangan Lupa Berbuat Baik!

05 September 2019

Sewaktu masih duduk di SD, saya lupa membawa uang untuk membayar angkot. Sepanjang jalan saya memikirkan cara menjelaskannya kepada sopir. Menjelang tempat tujuan, seorang ibu tampaknya melihat wajah pucat saya. Ia bertanya apa yang terjadi. Akhirnya, ibu itu bukan hanya membayari ongkos angkot, melainkan juga memberikan uang tambahan untuk perjalanan pulang saya. Walaupun selama belasan tahun saya tak pernah bertemu lagi dengan ibu yang baik hati itu, wajahnya tetap saya ingat dengan baik. 

Pada masa pemerintahan Raja Zedekia, Yeremia dipenjarakan karena perkataannya yang dianggap sesat oleh para pemuka agama yang menentang ajarannya. Saat mendengar kabar tersebut, Ebed-Melekh, seorang pembantu raja menghadap raja untuk kemudian membebaskan Yeremia. Ia, dengan kebaikan hatinya, menolong dan mengeluarkan Yeremia dari dalam sumur. 

Kebaikan hati Ebed-Melekh tak langsung mendapatkan balasannya. Cerita seolah berhenti sampai di situ. Namun, saat kota itu akan dihancurkan, Tuhan berfirman bahwa Ebed-Melekh pasti akan luput dan diselamatkan. Ia diselamatkan bukan hanya karena perbuatan baiknya, melainkan karena apa yang mendorongnya untuk berbuat baik, yaitu iman dan kepercayaannya kepada Tuhan semesta alam. 

Setiap kebaikan yang kita lakukan dengan penuh ketulusan tak hanya membekas di hati si penerima, tetapi juga akan menarik perhatian Tuhan. Setialah dalam melakukan kebaikan kecil; Dia yang memperhitungkannya akan melimpahkan berkat yang lebih besar.

KEBAIKAN YANG KITA LAKUKAN PADA HARI INI

DAPAT MENGUBAH HIDUP SESEORANG SELAMA-LAMANYA

 

(Yessica Kansil / RH)