Berkarya Bagi Kristus

10 October 2018

Di salah satu adegan film Gu Family Book, ketika hendak berperang melawan musuh, Laksamana Lin Shu Sing menyemangati So Kan Chi, salah satu pengikutnya, dengan berkata “Kematian itu tidaklah menakutkan. Yang menakutkan adalah ketika hidup kita menyakiti dan membuat orang-orang yang kita cintai tidak bahagia. Selama hidupku, aku akan terus berjuang untuk melindungi rakyat. Karena ketika aku dipilih menjadi seorang laksamana, amanat besar harus diselesaikan, yaitu menolong dan mengusahakan kesejahteraan rakyat.”

Paulus pernah menghadapi pilihan sulit terkait hidup atau mati. Baginya, kematian merupakan keadaan yang jauh lebih baik dan indah karena itu berarti ia bisa bertemu dengan Kristus. Namun jika ia mesti hidup, dan itu pilihannya, itu artinya ia harus tinggal. Kata “tinggal” disini bukan sekadar hadir tetapi tinggal bersama untuk menolong. Sehingga, meskipun penjara dan hukuman mati di depan mata, Paulus tetap melakukan kewajiban besarnya, yaitu hadir untuk menolong dan memberikan teladan tentang ketekunan memberitakan Injil. Paulus mengedepankan kehendak Tuhan; fokus mengajar orangorang percaya di Filipi dalam mengikut Kristus. 

Kondisi terjepit dan sulit yang terjadi tidak boleh mengalangi kita untuk tetap tekun dalam mewartakan Kabar Baik. Seperti Paulus yang mengedepankan kepentingan Tuhan daripada keinginan pribadi, demikianlah kita seharusnya; entah itu terus hidup dan berkarya menolong sesama, ataukah mesti berjalan beriringan dengan maut demi Kristus.—RA

HIDUP KITA ADALAH KARYA BAGI TUHAN; KEMATIAN KITA KIRANYA MENJADI
JEJAK YANG MEMBAWA ORANG KEPADA TUHAN

Rellin Ayudya / RH