Apa jadinya bila kita tidak terhubung?

03 October 2018

Salah satu fenomena yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada generasi  yang melek teknologi adalah kegelisahan besar jika tidak terhubung dengan dunia maya, internet. Itu sebabnya salah satu hal pertama yang ditanyakan ketika berada di ruang publik seperti restoran, kafe adalah “Passwordnya wifi nya apa ya ?”. Tidak peduli tipe gadget apa yang dipunyai, tipe yang sederhana atau gadget yang terkini, namun jika mereka tidak punya paket data atau tersambung dengan jaringan wifi yang ada, maka mereka tidak akan bisa eksis di dunia maya. Tanpa paket data atau masuk jaringan wifi, tidak ada hal yang dapat dilakukan secara online. Pertanyaan lain yang seringkali juga muncul adalah “Colokan listriknya ada dimana ya ?”. Paket data ada, wifi tersedia, tapi jika baterai gadget sudah habis, maka semuanya itu tidak akan ada gunanya. Tanpa adanya tenaga listrik yang mengalir di gadget tersebut, segala kecanggihan yang dimilikinya menjadi sia-sia, tidak dapat digunakan. Diperlukan tenaga listrik dalamnya supaya gadget dapat berfungsi dengan baik, bahkan dengan segala fungsi dan kelebihannya.

Dalam Yohanes 15 : 1-8 Yesus menyatakan diriNya sebagai pokok anggur yang benar. Pohon anggur hanya dapat bertumbuh dan menghasilkan  buah hanya jika ranting-rantingnya menempel pada batang pohonnya. Sebab dari batang pohon itulah ranting mendapatkan sumber makanannya. Jika ranting tersebut tidak melekat pada batangnya, ranting tersebut tidak akan bisa menghasilkan buah.  Bahkan ranting tersebut akan menjadi kering yang akan dikumpulkan, dicampakkan dan akhirnya dibakar. Firman Tuhan yang adalah kekuatan Allah, berjanji bahwa jika kita tinggal di dalam Tuhan dan Firman Tuhan tinggal dalam hidup kita, maka kita akan memperoleh segala permintaan, keinginan hati yang kita sampaikan pada  Tuhan.

Kehidupan kita dengan segala hal yang kita miliki, jika tanpa Tuhan di dalamnya hanyalah seperti sebuah gadget canggih yang baterainya habis, tak berdaya, sama sekali tak berfungsi. Kehidupan kita akan menjadi berarti hanya jika kita terhubung dengan Sang Sumber Kehidupan. Segala potensi, kelebihan yang kita miliki hanya dapat berdampak jika kita melekat, tinggal di dalam Tuhan, Sang Pencipta Agung.

Mari tinggal dan melekat pada Tuhan Sang Sumber Kehidupan.

 

Sony Okfianto, penulis dan pendengar Bahtera Yudha FM.