Pulang Kampung Halaman

17 April 2018

Pada 5-12 November tahun lalu saya ditugaskan oleh perusahaan tempat saya bekerja untuk mengikuti pertemuan tahunan tingkat global yang diselenggarakan di Richmond -Indiana, Amerika Serikat. Sebelumnya saya belum pernah bepergian ke luar negeri, sekali diberi kesempatan, langsung ke Amerika, suatu hal yang tidak pernah saya pikirkan. Perjalanan yang sangat jauh, lebih dari 15.000 km, dihabiskan selama kurang lebih 24 jam di pesawat terbang.

Selama disana mengikuti berbagai acara, sangat menyenangkan, walaupun harus menghadapi suhu yang sangat berbeda dengan Surabaya. Di tengah-tengah padatnya acara, setiap hari saya selalu sempatkan untuk menghubungi keluarga di rumah melalui layanan video call, lumayan mengobati rasa kangen. Ketika saatnya pulang saya tidak sabar untuk segera sampai rumah, merasakan hangatnya sinar matahari, menikmati enaknya makanan rumahan Indonesia dan bertemu keluarga tercinta. Dan ketika akhirnya sampai dirumah saya merasakan benar-benar, HOME SWEET HOME.

Sebagai pengikut Kristus kita percaya bahwa Yesus telah menebus dosa kita dan memindahkan kita dari kegelapan ke dalam terangnya yang ajaib  (1 Petrus 2:19). Ketika kita percaya Yesus, maka kita sesungguhnya adalah warga negara sorga (Filipi 3:20). Standar hidup kita haruslah berbeda dengan orang-orang yang tidak percaya Yesus, kita harus bisa mewarnai mereka, bukan malah mejadi serupa dengan mereka (Roma 12:2).

Keberadaan kita di dunia ini hanyalah sementara saja. Riset terakhir menunjukkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia tidak lebih dari 75 tahun saja. Mungkin ada yang diberikan kesempatan menikmati hidup sampai 80 atau 90 tahun, tapi tetap saja ada batasnya. Tidak peduli seberapa lama atau singkat hidup kita di dunia ini, semuanya ada batasnya. Dunia ini dengan segala daya tarik dan keindahannya, bukanlah kampung halaman kita.

Tempat tinggal kita yang sesungguhnya adalah surga yang mulia. Oleh sebab itu sangat penting untuk kita menyiapkan kepulangan kita ke kampung halaman, sorga yang mulia. Sebuah tempat tanpa air mata (Wahyu 2:4), sangat indah (Wahyu 21:11-21). Itu semua akan menjadi bagian orang-orang yang menang (Wahyu 21:7), bertahan sampai akhir dalam pengiringan kita akan Yesus, Tuhan kita.

 

Siapkan diri kita untuk kembali ke kampung halaman, surga yang mulia !

 

Sony Okfianto, pendengar setia Bahtera Yudha FM