Sudahkah anda memiliki Gembala yang baik ?

12 April 2018

Seperti apakah yang disebut gembala yang baik itu ?
 
 
Mari kita baca dalam Yohanes 10:11-14 
 

10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 
 
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 
 
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 
 
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
 
 
 
Orang Indonesia mungkin kurang mengenal apa yang disebut dengan gembala.
 
Bisa jadi karena tanah yang luas dan subur, dimana ternak dikandangkan dan diberi makan, ataupun dibiarkan bebas, dan mereka akan merumput di lokasi-lokasi terdekat yang hijau, tanpa perlu jauh-jauh mencari rumput.
 
Gambaran gembala terdekat yang ada di benak kita orang Indonesia adalah si anak gembala, yang dengan santai menggembalakan kerbaunya sambil meniup seruling.
 
Tetapi tidak demikian gembala di Timur Tengah atau Afrika, dimana padang rumput kadang mengering. Mereka perlu menuntun dombanya untuk mencari rumput di tempat-tempat yang jauh, mencari sumber air baru jika sumber yang ada mengering. Dan dalam perjalanan dan pencarian itu, mereka perlu mengawasi, agar tidak ada yang menyimpang atau tersesat atau jatuh ke jurang, terluka dsb.
 
Jadi sungguh pekerjaan yang berat karena medan yang dihadapipun berat. Hidup dombanya tergantung kepada mereka untuk menemukan sumber-sumber kebutuhan mereka. Kadangkala binatang buas juga bisa menyerang, sehingga menjadi gembala adalah pekerjaan yang bisa berbahaya dan menelan nyawa.
 
Jadi bagaimana gembala yang baik itu ? Yang mencarikan makan, minum, dan menjaga ?
 
Ternyata ada berbagai macam gembala sebagai mana ada berbagai macam domba.
 
Ada gembala upahan, yang mengembalakan milik orang lain untuk mendapatkan upah. Mereka juga mencarikan makan, minum, menjaga dan merawat yang sakit. Bagaimana jika ada yang hilang ? Tentu itu adalah pekerjaan tambahan yang perlu dikerjakan tanpa upah tambahan. Untuk yang hilang, apakah mereka akan mencari dengan sungguh walaupun sulit, atau berusaha sekedarnya? Jika terlalu sulit dan memakan waktu apakah akan ditinggalkan ?
 
Gembala yang juga pemilik domba tentu akan mencari lebih sungguh-sungguh, karena kehilangan domba akan mengakibatkan kerugian bagi mereka. Namun pada akhirnya, jika pencarian terlalu sulit, memakan waktu, biaya dan tenaga, mungkin si gembala yang juga pemilik itu pada akhirnya hanya akan menghitung kerugiannya saja.
 
Lalu bagaimana gembala yang baik ?
 
Ada satu gembala yang baik, yaitu gembala yang mau mengorbankan nyawanya untuk domba-dombanya. Padahal secara logika, tentu nyawa domba-domba tersebut tidak sepadan dengan nyawa Sang Gembala. Namun itulah yang tercatat tentang Gembala yang baik.
 
Sudahkan kita sebagai domba memiliki Gembala yang Baik dalam hidup kita ?
 
 
(Merry Loe, pendengar setia Bahtera Yudha FM)